Kamis, 08 Januari 2015

tetaplah cantik dengan hijabmu

Dalam artikel-artikel sebelumnya telah dibahas tentang Hijab/Jilbab, seperti Hijab,Fungsi dan Hukumnya dan Jilbab yang sesuai dengan syariah, secara garis besar artikel tersebut telah mengantarkan kita kepada kewajiban sebagai umat muslim untuk mengingatkan kepada kebenaran, membangkitkan nilai-nilai syariah dalam tiap sendi kehidupan kita agar kita lebih menipiskan nilai-nilai dosa yang ada pada kita khususnya bagi kaum akhwat.
Kembali ke masalah Jilbab dan trendnya, seperti kita ketahui dalam artikel Trend Jilbab Masa Kini | Kab Maros bahwa jilbab mempunyai tuntutan publik tersendiri baik dalam hal model, ukuran dan varian yang kadang tidak sesuai dengan cirikhas Syariah Islam dan terkadang menjerumus kepada kemudaratan yang menimbulkan dosa, namun apakah kita tetap bisa cantik dengan hijab/jilbab?

Islam adalah Agama yang Idealis Objektif, yakni realitas terdiri atas ide-ide, fikiran-fikiran, akal (mind) atau jiwa (selves) dan bukan benda material dan kekuatan. Agama yang tak lekang oleh zaman akan ajaran-ajarannya, tidak ada penekanan dalam pengembangan-pengembangan ajarannya selama tetap berdasaar pada Al Quran dan Hadist. Fashion khususnya Hijab/Jilbabpun memenuhi kriteria pengembangan tersebut dan secara garis besar trend menggunakan jilbab yang modis dan tetap menarik, dan tentunya anda (kaum Akhwat) ingin tetap cantik dengan hijab/jilbabnya kan.

Lirikan sepintas foto "Oki Setiana Dewi" di atas adalah salah satu contoh trend berjilbab yang tetap cantik dan tentu saja up to date dalam hal modis, perusahaan-perusahaan kecil maupun besar telah berupaya untuk memenuhi permintaan konsumen akan modis dan gaya dalam berjilbab, namun tak sedikitpun perusahaan yang melanggar kode etik syariah Islam hanya untuk menyenangkan pelanggannya, namun didalam Al Quran dan Hadist telah di atur tentang bagaimana fungsi dan makna berjilbab yang sesuai dengan syariah.
Firman Allah SWT
QS. An-Nur 24:31
“.... dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, ..." (QS. An-Nur 24:31)

Tentunya para akhwat setuju untuk tetap cantik meskipun mereka menggunakan hijab/jilbab, publik figur seperti "Oki Setiana Dewi" pun bisa jadi contoh teladan dalam penggunaan Hijab/Jilbab, Siapkah anda (para akhwat/wanita/perempuan) untuk tetap cantik dan modis dalam menggunakan Hijab/Jilbab?

Semoga Berbuah Inspirasi bagi kaum Akhwat tuk menghidupkan dan membangkitkan Syariah Islam, Wallahu Alam


Tetaplah cantik dengan Hijab/Jilbabmu

sumber:http://cinikironk.blogspot.com/2013/02/Tetapl-cantik-dengan-Hijab-Jilbabmu.html

Selasa, 06 Januari 2015

Model Hijab Modern untuk Wawancara Kerja

Ini dia tips memakai dan memilih model hijab modern untuk wawancara kerja

Model Hijab Modern untuk Wawancara Kerja

Pertama, pilih yang modis

Meski mengenakan pakaian formal, Anda tetap harus tampil menarik dengan gaya stylish dan modis. Hindari penggunaan tampilan tidak formal saat Anda hendak wawancara kerja.

Kedua, pilih hijab polos

Saat wawancara kerja, akan sangat baik jika Anda memilih hijab yang tidak bermotif alias polos. Pilih juga hijab dengan warna yang senada dengan pakaian. Hal ini karena hijab bermotif bisa menjadikan penampilan Anda tampak ramai dan tidak simpel. Jangan lupa setrika hingga rapi dan pilih hijab yang bersih.

Ketiga, simpel

Tampilan yang simpel dan tidak terlalu glamor bisa menambah kesan anggun dan elegan dari dalam diri Anda. Jangan pilih model hijab yang terlalu glamor, sebaliknya pilih yang simpel. Jangan pilih model hijab modern yang terlalu ruwet, pilih yang simpel dan Anda kuasai.

Keempat, nyaman

Yang paling penting dalam pemakaian hijab modern saat wawancara kerja adalah kenyamanan Anda dalam memakai hijab tersebut. Dengan merasa nyaman, rasa percaya diri Anda akan lebih maksimal. Sehingga secara mental, Anda siap untuk menghadapi wawancara kerja tersebut. Ini juga bisa mengurangi rasa grogi dan nervous yang mungkin Anda rasakan.

Kelima, aksesoris

Terakhir, Anda harus memilih aksesoris hijab yang tepat. Tidak hanya aksesoris hijab, pemakaian perhiasan seperti cincin dan gelang juga harus dipikirkan. Akan sangat baik jika Anda tampil dengan sederhana karena bisa menambah keanggunan dan terlihat lebih profesional sekaligus tidak berlebihan.
Demikian informasi tentang model hijab modern saat wawancara kerja yang bisa Anda lakukan. Semoga bermanfaat.

Sabtu, 03 Januari 2015

5 Model Hijab Terbaru 2015

Kreasi hijab sudah sangat bervariasi. Semuanya lahir dari kreativitas dan keinginan untuk tampil lebih modis dalam berbusana muslim. Selama ini, hijab, wanita berjilbab lekat dengan kesan ketinggalan zaman. Tapi saat ini, kesan tersebut perlahan hilang. Jilbab kini tampil dengan lebih modern, terbaru, kekinian, dan berbagai istilah baru lainnya.
Model-model hijab terbaru tersebut, hadir dalam beragam model atau bentuk. Tapi yang pasti, kriteria ideal dari hijab terbaru adalah tetap sesuai syariah Islam. Yaitu menutup dada, menjuntai menghalangi dada dan tidak tembus pandang.

5 Model Hijab Terbaru 2015

Berikut ini beberapa model hijab terbaru 2015 yang bisa jadi Anda taksir.
1. Kekuatan Warna dan Corak
Jilbab Corak Warna
Jilbab Corak Warna [weheartit.com via Pinterest]
Hijab di atas, modelnya sangat sederhana. Kekuatannya ada pada corak serta warna kerudung. Anda yang semula hanya mengoleksi kerudung-kerudung berwarna pastel, di 2015 bisa mencoba untuk mulai mengoleksi kerudung-kerudung dengan warna dan corak yang lebih beraneka. Untuk mengenakan hijab bercorak dan berwarna, Anda sebaiknya menggunakan pakaian dengan warna yang polos. Persis seperti yang ada pada gambar.
2. Sederhana Tapi Manis
Hijab Sederhana Tapi Manis
Hijab Sederhana Tapi Manis [muslimawear.com via Pinterest]
Hijab terbaru 2015 masih menyediakan tempat khusus bagi model-model hijab yang sederhana tapi manis. Model hijab pada gambar di atas, mengenakan kerudung dengan warna tenang, cara menggunakannya pun tidak terlalu banyak ‘ribet’. Semuanya terlihat sederhana dan manis.
Untuk tampil beda, kerudung polos Anda, bisa dipadupadankan dengan pakaian bermotif. Seperti gambar di atas, wanita tersebut cantik dengan dress polkadot. 3. Hitam Tetap Eksis
Warna hitam sepertinya memang tidak ada matinya. Termasuk pada jilbab. Warna hitam yang cocok dipadupadankan dengan warna apa pun adalah salah satu alasannya.
Hijab Warna Hitam
Hijab Warna Hitam [modeststreetfashion.com via Pinterest]
Kreasi jilbab yang digunakan sederhana, tapi pemilihan bahan sifon membuat kerudung menonjolkan kecantikan Anda yang menggunakannya. 4. Perhatikan Pilihan Bahan Jilbab
Bahan jilbab menentukan kreasi jilbab tersebut terlihat cantik atau tidak. Bahan sifon, memang agak sulit digunakan, tapi, hasilnya akan terlihat cantik. Berbeda lagi dengan bahan satin. Satin lebih terkesan glamour.
Memilih Bahan Jilbab yang Nyaman
Memilih Bahan Jilbab yang Nyaman [viktorije via Pinterest]
5. Berani Berkreasi Datang ke sebuah pesta, berpenampilan menarik tentu saja membuat tuan rumah senang. Seperti pada gambar berikut. Coba berani untuk tampil ‘ramai’. Mulai dari hiasan di kepala hingga kain yang melengkapi penampilan.
Kreasi Jilbab Modern
Kreasi Jilbab Modern [Mohd Alhadi via Pinterest]
sumber: http://busanamuslimodis.com/5-model-hijab terbaru-2015/

Kamis, 01 Januari 2015

Model Hijab Artis Populer

Model Pilihan Gaya Hijab Ala Artis Populer -
Pilihan Gaya Hijab. Siapa bilang berhijab tidak lagi bisa fashionabel? Style berpakaian untuk wanita berhijab saat ini sudah sangat trendy dan beragam.

Banyak pilihan model baju yang ditawarkan yang bisa di dapatkan baik secara online maupun mall dan butik busana muslim. Tapi manakah gaya yang sesuai dengan anda? hijaberfashion akan bahas 3 pilihan gaya hijab yang sedang trend di Indonesia.

1. Jeans and Hijab

Model Pilihan Gaya Hijab Ala Artis Populer
Model Pilihan Gaya Hijab Ala Artis Populer
Skinny Jeans dan blues banyak dipilih oleh mahasiswi agar terlihat lebih simple dan nyaman digunakan untuk aktivitas mereka yang mobile. Pilihlah celana jeans dengan kelenturan bahan yang nyaman karena jeans yang berbahan kaku akan menghambat aliran peredaran darah di bagian celana anda. Padankan dengan blues yang panjang menutupi bagian bokong dan depan anda karena itu akan terlihat lebih anggun dan sopan.
2. Skirt and Hijab


Gaya yang satu ini sudah banyak kita jumpai di Indonesia menggunakan style ini untuk kegiatan ke kantor atau pun untuk hang out bersama teman-teman. Jika anda memiliki rok panjang bermotif padankan dengan blues atau kaos polos untuk menghindari kesan rame. Anda juga bisa menggunakan hijab motif dengan rok dan kaos atau blues polos.


3. Long dress and Hijab


Memadukan long dress dengan hijab ini tidak lah sulit. Anda bisa memakai cardigan untuk acara santai dan ke kantor padankan dengan blazer dan ikat pinggang yang besar hingga terlihat formal.Gunakan bahan yang halus seperti kaos atau spandex agar anda merasa nyaman sepanjang hari tanpa merasa gerah. anda juga bisa menggunakan bahan kaos untuk long dress ini dan memadukannya dengan beberapa millineris seperti ikat pinggang dan tali agar lebih chic.
sumber:  http://annisaku.net/model-pilihan-gaya-hijab-ala-artis-populer/

Senin, 29 Desember 2014

5 Gaya Hijab Artis Muda Indonesia: Penuh Warna, Cantik dan Anggun

Artis muda Indonesia tidak hanya diisi wajah-wajah rupawan, sebagian dari mereka memilih untuk berpenampilan lebih santun dengan memakai jilbab. Memakai jilbab tidak menjadi hambatan mereka mencari nafkah, mereka justru semakin cantik. Seperti halnya kaum muda, artis-artis cantik ini memberi warna-warni pada penampilannya.



Ibu muda yang satu ini memberi penampilan cerah pada pakaian dan jilbabnya. Terusan warna jingga dilapisi dengan cardigan warna hijau. Jilbab motif bunga yang senada dengan terusannya membuat Risty makin cantik.


Gadis cantik ini memakai nuansa ungu. Atasan ungu muda, bawahan berupa rok warna ungu tua. Motif bunga kecil yang senada dengan pakaian membuat Nuri tampil cantik. Tambahkan headband dan gelang untuk pelengkap penampilan.


 Terusan motif zig zag warna hitam putih membuatnya tampil anggun. Jangan lupa sematkan ikat pinggang mungil agar penampilan makin rapi.



Gadis manis yang menjadi pemain film Ketika Cinta Bertasbih tampil cantik dalam balutan busana muslim merah jingga yang senada dengan hijab yang dipakai. Memakai kaftan yang simpel dan tidak banyak manik/metalik adalah kunci tampil tetap muda dan tidak terkesan 'ibu-ibu'.


 Pemain film dan sinetron Ketika Cinta Bertasbih ini selalu tampil santun. Lihat saja penampilan Oki dalam baluran busana muslim silver dan hijab ungu metalik yang menutup dada. Anda bisa meniru gaya ini untuk menghadiri acara formal atau pesta pernikahan. Tidak ribet, tapi cantik.

 Sumber: http://www.vemale.com/fashion/tips-and-tricks/19892-5-gaya-hijab-artis-muda-indonesia-penuh-warna-cantik-dan-anggun-5.html


Sabtu, 27 Desember 2014

Hijab atau Cadar Wajib bagi Perempuan

bismillah........

mudah-mudahan semua ini bersumber dari mata air kebenaran dan bermuara pada ridho Allah SWT.Amin 
 
masih banyak diantara kita umat muslim yang memperdebatkan masalah hijab/cadar bagi kaum perempuan. terlebih jika menilik pada jumlah wanita yang menggunakannya, mungkin hanya beberapa kaum wanita saja yang sanggup mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari.


tulisan ini bukan hendak menghakimi atau memaksakan suatu pemahaman pada pihak-pihak tertentu, namun mencoba untuk sekedar berbagi ilmu yang mungkin terkadang dianggap tidak terlalu penting. bahkan tak jarang perempuan yang mengenakan hijab/cadar dicemooh dan terpinggirkan dalam pergaulannya, dianggap sesuatu yang jadul, kuno, ortodok dan penilaian-penilaian negatif lainnya. maka fenomena ini digambarkan oleh Rosululloh SAW 14 abad yang lalu "Islam datang dengan terasing dan pergi dengan terasing, maka berbahagialah mereka yang terasing". betapa tidak, syari'at islam yang dahulu diajarkan oleh rosululloh dan para sahabat itu kini telah dianggap aneh, tidak relefan dengan jaman dan terpinggirkan. namun, "berbahagialah" wahai wanita yang terasing (dengan menggunakan hijab), kebaikan disisi Allah lebih menjanjikan.



Sejarah Hijab Sebelum Masa Rosululloh Muhammad SAW

hijab atau cadar sebelum Rosululloh muhammad SAW telah dikenal oleh bangsa arab di zaman jahiliyah, bahkan di zaman Ahlul Kitab cadar juga telah dikenal, sebagaimana tertulis pada Perjanjian Lama Kitab Penciptaan (24/64-65) / (38/14).

pada masa itu, hijab merupakan tanda kemuliaan/kehormatan bagi perempuan-perempuan bangsawan.



Hijab pada Masa Rosululloh SAW dan Kewajiban Memakainya bagi Perempuan

sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al Ahzab : 59 "Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"



dalam catatan kakinya, disebutkan bahwa hijab adalah baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada.



"Setelah ayat ini turun, para istri Kaum Muslimin selalu berhijab seperti yang dilakukan Ummahatul Mukminin"

(Tafsir Al Qurthubi, Jilid XIV, hal. 227. dan Jiliod XX hal.4)



dengan keterangan tersebut, jelaslah bahwa dimasa Rosululloh SAW, para wanita muslimah mengenakan hijab/cadar sebagaimana diperintahkan pada ayat di atas. dan selayaknyalah bagi kaum muslimah sekarang untuk mengikuti jejak Ummahatul Mukminin dengan tanpa keraguan lagi.


Pendapat Para Imam Mahzab

Mayoritas ulama telah sepakat dengan kewajiban menutup seluruh anggota tubuh wanita tak terkecuali wajah.


Madzhab Hanafi

- Tabyin Al Haqoik, Jilid VI Hal. 30 dan Multaqo al Abhur, Hal. 242 "Ulama Muta'akhirin mengharamkan membuka wajah dan telapak tangan bagi perempuan. sebab kondisi mental masyarakat yang buruk serta dominanya fitnah dan kerusakan"


Madzhab Maliki

- Haram bagi kamu muslimah membuka wajah dan telapak tangan di depan orang kafir laki-laki (sementara kita tahu, umat muslim saat ini bercampur baur dengan orang kafirin dengan bebas, sehingga kecil kemungkinan untuk tidak menampakan wajah dari kamum kafir)

- Wajib ditutup jika menimbulkan fitnah (telah sangat jelas kebobrokan mental masyarakat saat ini, sehingga sangat sulit untuk menghindari fitnah, terkecuali dengan menutup segala celah dan kemungkinannya)


Madzhab Syafi'i

- dalam Al-Iana/Hasiyah bajuriah, Jilid. I, Hal. 298 - 299. "Aurat perempuan selain sholat adalah seluruh tubuh tanpa terkecuali"

- As Subki menyatakan "Pendapat yang paling sejalan dengan ashab adalah, bahwa wajah dan telapak tangan termasuk aurat dalam pandangan laki-laki, dan tidak termasuk aurat dalam sholat"

- Al Buqini "memandang wajah dan telapak tangan wanita (bagi laki-laki) adalah haram hukumnya secara mutlak"


Mayoritas Madzhab Hambaliyah

"Seluruh tubuh termasuk kuku adalah Aurat"

demikian keterangan yang diperoleh tentang pandangan para ulama mengenai hijab dan cadar. sekiranya kita membuka hati dan mengokohkan niat, maka kita akan menerima berbagai bentuk hidayah dari Allah SWT dengan indah dan tanpa paksaan. karena dalam kehidupan kita yang hanya sekali ini, tak ada pilihan lain bagi kita selain mengabdikan diri kepada Allah SWT.

sebagaimana Syekh Al Muhasibi mengatakan "Aku malu jika dalam penyaksian-Nya, aku duduk tidak seperti lakunya seorang budak/hamba"

selamat bagi para wanita yang senantiasa kokoh dalam menjalankan kewajiban-kewajibannya. di Sisi Allah ada kemanisan yang lebih indah daripada gemerlap kehidupan duniawi ini.

mohon maaf atas segala kekhilafan dan kedo'ifan diri.

wassalam....

sumber: http://debusemesta.blogspot.com/2010/10/hijab-atau-cadar-wajib-bagi-perempuan.html

saudariku aku ingin meraih surga bersamamu

Penulis: Ummu Ziyad
 
Memakai jilbab, untuk saat ini dan di negara ini, bukanlah berarti sebuah pengilmuan akan agama. Dulu aku pernah beranggapan bahwa seorang yang memakai jilbab adalah orang yang akan berusaha mempertahankan jilbabnya disebabkan proses pemakaian jilbab itu sendiri membutuhkan pergulatan di hati yang membuncah-buncah dan penuh derai air mata. Tapi sayangnya, makin bertambah usiaku, maka berubah pula anggapan itu disebabkan berbagai kenyataan yang kutemui.
Aku baru menyadari ada sebagian wanita yang menggunakan jilbab hanya karena sekedar disuruh atau diwajibkan oleh orang tua, tempat belajar atau tempatnya bekerja. Jika telah keluar dari ‘aturan’ itu, maka lepas pula jilbab yang menutupi kepalanya. Mungkin karena itulah kain-kain itu tidak menutup secara benar kepala dan dada mereka.
Sebagian lagi, memakai jilbab karena pada saat itu, jilbab terasa pas untuk dipakai dan lebih menimbulkan kesan ‘gaya’ dan kereligiusan agama. Apalagi jika diberi pernak-pernik di sana-sini. Jilbab yang seharusnya menutup keindahan wanita tersebut malah justru menambah keindahan itu sendiri. Ditambah lagi kesan agamis yang terasa nyaman di hati.
Aku juga pernah berpikir dan bertanya-tanya, bahwa orang-orang memakai cadar dan berjilbab lebar apakah tidak kepanasan dengan seluruh atributnya? Apakah tidak repot jika hendak keluar dimana mereka harus memakai seluruh kain panjang tersebut? Mulai dari baju, jilbab yang lebar, masih harus ditambah memakai kaus kaki! Ah! Dan di balik jilbab itu, ternyata masih ada jilbab lagi! Dan… apakah mereka bisa melihat dari balik cadar yang menutup matanya?
Untuk yang satu ini, waktu tidak cukup untuk menjawab semua pertanyaan itu. Karena butuh pengetahuan lain yang merasuk ke dalam hati untuk mendapatkan jawabannya. Pengetahuan akan indahnya Islam dengan segala pengaturan yang diberikan oleh Allah. Pengetahuan akan surga yang begitu indah dan damai dengan segala kenikmatannya. Pengetahuan bahwa surga tidak akan tercium oleh wanita yang mengumbar-umbar aurat di depan khalayak. Pengetahuan bahwa penghuni neraka yang paling banyak adalah wanita. Ternyata kerepotan itu bukanlah kerepotan, melainkan sebuah usaha. Usaha dari seorang wanita muslimah untuk menggapai surga-Nya. Untuk bersanding dengan suaminya ditemani dengan bidadari cantik lainnya. Panas dari jilbab itu bukanlah rasa panas yang menyesakkan pikiran dan dada. Akan tetapi hanya sepercik penguji jiwa yang dapat meluruhkan dosa-dosa kecil dari seorang insan wanita. Bukankah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan bahwa setiap kesusahan yang dialami muslim merupakan peluruh bagi dosa-dosanya.
Maka… hatiku kini pedih… Ketika kemarin melihat saudariku yang lain, seiring dengan berjalannya waktu, kini telah membuka jilbabnya. Sempat kutanyakan, “Di mana jilbabnya?”
Ia menjawab, “Tidak sempat kupakai.”
Aih… waktu kutanyakan itu, memang pada saat dimana orang-orang sibuk menyelamatkan dirinya dikarenakan bencana alam. Aku hanya terdiam mendengar jawaban itu. Ah… mungkin karena sangat terkejutnya sehingga tidak sempat berbalik lagi untuk mengambil jilbab.
Tapi hari ini… kutemukan dia sudah menanggalkan jilbabnya. Bahkan tak tersisa sedikitpun jejak bahwa ia pernah memakai jilbab. Kini ia telah bercelana pendek dengan pakaian yang pendek pula. Sesak rasanya dada ini. Tetapi belum ada daya dari diriku untuk bertanya lagi tentang sebuah kain yang menutupi kepala dan dadanya. Masih tersisa di benakku, jika seseorang yang menggunakan jilbab melepas jilbabnya… maka habislah sudah… karena perenungan dan pergulatan hati itu kini telah dikalahkan oleh hawa nafsu. Perenungan yang pernah mendapatkan kemenangan dengan dikenakannya jilbab itu kini justru bahkan tak mau diingat. Hanya kepada Allah-lah aku mengadu dan memohonkan hidayah itu agar tetap ada bersamaku dan kembali ditunjukkan kepadanya.
Saudariku… kuingin meraih surga bersamamu. Maka, saat ini aku hanya bisa berdoa. Semoga kita bertemu di surga kelak…
sumber:  http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/saudariku-kuingin-meraih-surga-bersamamu.html